01/04/13

Luka Dihatiku

Hay guys, udah lma ni aku ninggalin blog :D
Kali ini aku mau share cerpenku lagi...
Maaf sebelumnya klo gaje, bnyk typo, jelek...
HAPPY READ

.

Desiran ombak menerjang karang, berbunyi sangat ngilu, seperti perasaan yang kini kurasakan. Aku terdiam meratapi nasibku, aku terdiam dan termenung disaat ini. Tanpa kurasa, butiran-butiran indah dari mataku mulai keluar, dengan segera aku mengambil sesuatu di saku belakang celanaku, tepi tiba-tiba, “Ini pakailah tisu ini.” Ada seseorang yang memberikan kepadaku selembar tisu, dan aku menerimanya “Makasih.” Yah ditepi pantai kini aku tidak sendiri lagi, aku disini sekarang bersama seseorang, tepatnya seorang laki-laki, dan dia bertanya padaku “Kenapa, kamu disini? O ya kenalin namaku Ariel.” “Disini aku bermain, disini aku bahagia, dan disini aku sengsara.” Jawabku dengan menatap langit, dan tiba-tiba aku menangis lagi. “Oh maaf kalau aku mengganggu, baiklah saya akan pergi.” Dia melangkahkan kakinya “Tunggu, …” Teriakku sembari memegang tanganya. “Maaf, jangan pergi.” “Ehmmm….baiklah, tapi pertama kamu harus jawab siapa namamu? Dan kenapa kamu disini?” “Namaku Eliza, aku disini hanya sekedar untuk menghibur dan mengenang aja, terus kamu sendiri disini ngapain?” Tanya ku kepadanya. “Kalau aku sih emang mau menikmati keindahan alam aja, eh udah sore ni, pulang yuk.” “Kamu duluan aja, aku masih ingin disini.” Jawabku sambil melangkah menuju tengah pantai. “Hei kamu mau ngapain?” “Tenang aja aku nggak mau mati kok, Cuma mau nyuci kaki aja.” Aku menjawab sambil tersenyum ke arahnya, dan dia tersenyum balik kepadaku, lalu melangkah menjauh untuk pulang.
            Malam ini, ku tadahkan kepalaku di jendela kamarku, aku melihat beribu bintang menatapku, yap mereka memang sangat indah, kerlap kerlip dan bercahaya. Entah kenapa tiba-tiba aku terbayang oleh wajah yang baru tadi siang aku temui, ada apa denganku, mungkinkah aku jatuh cinta. “Nggak…nggak..nggak ini nggak boleh terjadi.” Aku bergumam dalam hati.
            Terakhir kali aku jatuh cinta, aku menanti pujaan hatiku, tapi dia tidak datang, dan dia telah memberiku kenangan yang sangat indah, juga sulit kulupakan.
            Pagi ini udara sangat sejuk, dengan segera aku memakai seragam putih abu-abu ku, setelah itu aku berlari ke dapur untuk mengambil bekalku, dan setelah itu menaiki sepeda pink, kesayanganku. Dengan hati-hati ku kayuh sepedaku, seperti biasa aku mengayuh sepedaku bukan ke arah sekolah, melainkan ke suatu tempat, tempat yang indah.
            Sesampainya di pantai aku heran, kenapa bisa ada seseorang yang mendahluiku, biasanya hanya penjaga pantai yang mendahuluiku, tei biasanya dia ada di bangunan sebelah, lalu siapakah dia?
            Tanpa basa basi, aku menghampirinya, betapa kagetnya aku, ternyata dia adalah laki-laki yang aku temiu kemarin. Dan tiba-tiba dia menyapaku “Hai, kamu kesini lagi?” “Disini memang tempat yang sering kudatangi.” Aku menjawabnya sambil mengambil sebuah kertas, dan mulai untuk menulis, setelah selesai aku membentuk surat itu menjadi sebuah perahu, dan melayarkanya seperti di film perahu kertas. “Hei apa yang kamu lakuin, kok kaya yang ada di film perahu kertas?” “Ya, yang aku lakuin sama, tapi tujuanku beda, tujuanku berbeda.” Dia kelihatan bingung mendengar jawabanku. “Maksudnya?” “Jika Kugy melayarkan perahu kertas untuk Neptunus, maka aku melayarkan perahu ini untuk seseorang.” “Ciyeee,,, siapa ni?” “Kelvin…” jawabku dengan suara lirih “Oh, pacarmu ya? sekarang dia ada dimana? Kelas berapa?” “Dia udah meningal.” Suaraku telah menghentikan keributannya. “Oh, maaf.” Dia menundukan kepalanya. Setelah sari pantai, aku pergi ke sekolah.
            Hari ini sekolahku pulang pagi, jadi sebelum pulang aku memutuskan ke pantai terlebih dahulu, sesampainya di pantai ada aku bingung kenapa tiba-tiba di pasir ada tulisan yang berbunyi “I Love You Eliza” dan tiba-tiba ada seseorang yang muncul untuk memberikan sesuatu padaku, yup orang itu adalah Ariel “Liz, maukah kamu jadi pacarku?” “Sebenarnya aku mau Riel, tapi aku belum bisa melupakan Kelvin.” Jawabku “Yah, oke lah, tapi jika kamu berubah pilhan, aku akan selalu ada.”
            Maafkan aku Riel, sebenarnya aku juga suka denganmu, tapi entah kenapa jika aku mencintaimu, luka dihatiku semakin sakit, mungkin karena tempat pertemuan dan perpisahan kamu denganku sama dengan Kelvin. Mulai hari ini aku akan pergi jauh dari sini, aku akan mencari pngalaman baru, dan pujaan hati baru, yang tidak mengingatkanku tentang masa lalu. Semua ini aku lakukan agar LUKA DIHATIKU tidak terulang kembali.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

01/04/13

Luka Dihatiku

Hay guys, udah lma ni aku ninggalin blog :D
Kali ini aku mau share cerpenku lagi...
Maaf sebelumnya klo gaje, bnyk typo, jelek...
HAPPY READ

.

Desiran ombak menerjang karang, berbunyi sangat ngilu, seperti perasaan yang kini kurasakan. Aku terdiam meratapi nasibku, aku terdiam dan termenung disaat ini. Tanpa kurasa, butiran-butiran indah dari mataku mulai keluar, dengan segera aku mengambil sesuatu di saku belakang celanaku, tepi tiba-tiba, “Ini pakailah tisu ini.” Ada seseorang yang memberikan kepadaku selembar tisu, dan aku menerimanya “Makasih.” Yah ditepi pantai kini aku tidak sendiri lagi, aku disini sekarang bersama seseorang, tepatnya seorang laki-laki, dan dia bertanya padaku “Kenapa, kamu disini? O ya kenalin namaku Ariel.” “Disini aku bermain, disini aku bahagia, dan disini aku sengsara.” Jawabku dengan menatap langit, dan tiba-tiba aku menangis lagi. “Oh maaf kalau aku mengganggu, baiklah saya akan pergi.” Dia melangkahkan kakinya “Tunggu, …” Teriakku sembari memegang tanganya. “Maaf, jangan pergi.” “Ehmmm….baiklah, tapi pertama kamu harus jawab siapa namamu? Dan kenapa kamu disini?” “Namaku Eliza, aku disini hanya sekedar untuk menghibur dan mengenang aja, terus kamu sendiri disini ngapain?” Tanya ku kepadanya. “Kalau aku sih emang mau menikmati keindahan alam aja, eh udah sore ni, pulang yuk.” “Kamu duluan aja, aku masih ingin disini.” Jawabku sambil melangkah menuju tengah pantai. “Hei kamu mau ngapain?” “Tenang aja aku nggak mau mati kok, Cuma mau nyuci kaki aja.” Aku menjawab sambil tersenyum ke arahnya, dan dia tersenyum balik kepadaku, lalu melangkah menjauh untuk pulang.
            Malam ini, ku tadahkan kepalaku di jendela kamarku, aku melihat beribu bintang menatapku, yap mereka memang sangat indah, kerlap kerlip dan bercahaya. Entah kenapa tiba-tiba aku terbayang oleh wajah yang baru tadi siang aku temui, ada apa denganku, mungkinkah aku jatuh cinta. “Nggak…nggak..nggak ini nggak boleh terjadi.” Aku bergumam dalam hati.
            Terakhir kali aku jatuh cinta, aku menanti pujaan hatiku, tapi dia tidak datang, dan dia telah memberiku kenangan yang sangat indah, juga sulit kulupakan.
            Pagi ini udara sangat sejuk, dengan segera aku memakai seragam putih abu-abu ku, setelah itu aku berlari ke dapur untuk mengambil bekalku, dan setelah itu menaiki sepeda pink, kesayanganku. Dengan hati-hati ku kayuh sepedaku, seperti biasa aku mengayuh sepedaku bukan ke arah sekolah, melainkan ke suatu tempat, tempat yang indah.
            Sesampainya di pantai aku heran, kenapa bisa ada seseorang yang mendahluiku, biasanya hanya penjaga pantai yang mendahuluiku, tei biasanya dia ada di bangunan sebelah, lalu siapakah dia?
            Tanpa basa basi, aku menghampirinya, betapa kagetnya aku, ternyata dia adalah laki-laki yang aku temiu kemarin. Dan tiba-tiba dia menyapaku “Hai, kamu kesini lagi?” “Disini memang tempat yang sering kudatangi.” Aku menjawabnya sambil mengambil sebuah kertas, dan mulai untuk menulis, setelah selesai aku membentuk surat itu menjadi sebuah perahu, dan melayarkanya seperti di film perahu kertas. “Hei apa yang kamu lakuin, kok kaya yang ada di film perahu kertas?” “Ya, yang aku lakuin sama, tapi tujuanku beda, tujuanku berbeda.” Dia kelihatan bingung mendengar jawabanku. “Maksudnya?” “Jika Kugy melayarkan perahu kertas untuk Neptunus, maka aku melayarkan perahu ini untuk seseorang.” “Ciyeee,,, siapa ni?” “Kelvin…” jawabku dengan suara lirih “Oh, pacarmu ya? sekarang dia ada dimana? Kelas berapa?” “Dia udah meningal.” Suaraku telah menghentikan keributannya. “Oh, maaf.” Dia menundukan kepalanya. Setelah sari pantai, aku pergi ke sekolah.
            Hari ini sekolahku pulang pagi, jadi sebelum pulang aku memutuskan ke pantai terlebih dahulu, sesampainya di pantai ada aku bingung kenapa tiba-tiba di pasir ada tulisan yang berbunyi “I Love You Eliza” dan tiba-tiba ada seseorang yang muncul untuk memberikan sesuatu padaku, yup orang itu adalah Ariel “Liz, maukah kamu jadi pacarku?” “Sebenarnya aku mau Riel, tapi aku belum bisa melupakan Kelvin.” Jawabku “Yah, oke lah, tapi jika kamu berubah pilhan, aku akan selalu ada.”
            Maafkan aku Riel, sebenarnya aku juga suka denganmu, tapi entah kenapa jika aku mencintaimu, luka dihatiku semakin sakit, mungkin karena tempat pertemuan dan perpisahan kamu denganku sama dengan Kelvin. Mulai hari ini aku akan pergi jauh dari sini, aku akan mencari pngalaman baru, dan pujaan hati baru, yang tidak mengingatkanku tentang masa lalu. Semua ini aku lakukan agar LUKA DIHATIKU tidak terulang kembali.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar