19/06/13

.::Ai No Niji::.

It special fanfiction to me
I hope you like this fanfiction
Thank You
.
.
Note : Italic text is opening story
.
.
Ai No Niji

All Characters belong to themselves
Warning : AU, OOC, OC, typo, De Es Be.
Genre : Drama and Romance.
Author : MU Shinju
.
.
Pelangi di langit adalah contoh dari hidup, hidup itu indah penuh warna dan cerita. Satu-persatu warna itu menyatu dan bergabung membentuk warna lain. Dan warna lain itu menambah keindahaan yang lebih indah dari sebelumnya.
.
.
Pohon Sakura yang indah itu perlahan menjatuhkan bunga-bunganya, sangat indah dan menawan. Di bawah pohon itu terdapat seorang gadis yang sedang memainkan kameranya, sepertinya gadis itu sedang mengambil panorama alam yang indah itu. Terlihat gadis itu memutuskan untuk menyelesaikan kegiatanya itu, dia segera mengambil wadah kamera yang ada di ransel  pinknya itu. Tanpa sengaja benda kecil dari tas tersebut jatuh. Sebelum gadis itu mengambilnya, dia sudah terdahului oleh seorang laki-laki.

Arigatou Gozaimasu.” Ucap gadis itu, laki-laki itu hanya tersenyum, bahkan senyumnya terlihat sangat dipaksakan .
“Huh… kenapa dia begitu cuek, emang ada apa denganku.” Gadis itu menggerutu. Gadis itu kesal dengan tingkah laku orang yang baru ditemuinya tadi. Tapi dia segera pergi, dia tidak mau mengingat saat itu lagi, dengan mengayuh sepeda pinknya, rambutnya yang indah berkibar terkena angin.

“Hinata-Chan… Ohayou gozaimasu.” Seorang gadis berkucir dua menghampiri sahabatnya .
“Ran, Ohayou gozaimasu, gimana liburanya.” Jawab gadis yang dipanggil Hinata itu. Mereka berdua memang sahabat yang sangat akrab, dan mereka selalu sering menghabiskan liburan bersama, tetapi sayangnya liburan kali ini Hinata memilih untuk mencari objek foto di dekat kuil.

“Liburan ke Paris emang enak, aksesorisnya kawaii bgt, bagaimana denganmu Hinata? Apakah kamu sudah menemukan pelangi yang kau cari itu.” Ran berkata kepada Hinata, sebelum Hinata menjawab suara lengkah kaki terdengar di koridor, dan disana terlihat banyak orang bergerombol, ada apakah itu?
“Ojyama shimasu.” Kata Hinata dan Ran bersamaan sambil masuk ke gerombolan orang tersebut, di sana ternyata hanya ada seorang laki-laki, eitsss…laki-laki itu adalah laki-laki yang ditemui Hinata di dekat kuil kemarin. Dengan segera Hinata menarik tangan leki-laki itu.

“Apa yang kamu lakukan.” Tanya laki-laki itu kesal karena Hinata menarik tanganya, dan Hinata sendiri entah kenapa tiba-tiba hatinya berkata untuk menarik tangan laki-laki itu, entah apalah tujuanya yang penting dia menarik tangan laki-laki itu.
“Aku hanya ingin menyelamatkanmu dari gerombolan itu, yah harusnya kau bertrima kasih, dan aku tau kamu tadi sangat merasa nggak enak ketika ada di tangah-tengah gerombolan itu kan?” Jawab Hinata dengan panjang lebar.
“Arigatou Gozaimasu.” Laki-laki yang sombong itu berterima kasih kepada Hinata, Hinata tidak menyangka ini.
Dou-itashimashite.” Hinata menjawabnya dengan malu malu. Kini pipinya yang putih langsat itu berubah menjadi merah merona.

“Siapakah namamu, sepertinya aku pernah melihatmu.” Laki-laki itu melirik wajah Hinata yang sedang menunduk.
“Hinata Chara, ehm siapakah namamu.” Hinata balik Tanya untuk menghilangkan rasa gugupnya, dia tidak ingin dibilang sebagai gadis yang gampang terpikat.
“Hahahah Chara? Lucu sekali namamu. Perkenalkan namaku Natsume Yamamoto.”  Natsume mengulurkan tangannya dan tersenyum manis, senyumnya kali ini berbeda dengan senyum sebelumnya, senyum yang di dapatkan Hinata pertama kalinya. Hinata menjabat tangan itu, lalu dia segera pergi masuk kekelasnya.

Siang ini udara di Tokyo sangat panas, orang-orang lalu lalang dengan membawa payung, sama halnya yang terjadi saat ini dengan Hinata dan Ran.
“Hinata, apa kamu tahu siapa laki-laki yang kamu tarik tanganya tadi?” Tanya Ran dengan muka yang sangat ingin tahu.
“Dia Natsume Yamamoto, Nihon Jin yang aneh.” Hinata hanya menjawabnya dengan ekspresi datar, sedangkan Ran kaget buka main, kenapa bisa sahabatnya itu dengan berani menarik tangan Nihon Jin yang paling terkenal di Tokyo itu.

“Hinata-Chan, apa kamu sadar atas perbuatanmu? Kamu bisa dibenci satu sekolah hanya karna kamu dianggap saingan mereka untuk mendapatkan Natsume-Kun.” Ran mencoba menyadarkan Hinata, karena dia tidak ingin Hinata di benci sesekolah hanya karna itu.
“Biarlah, aku tadi hanya ingin membatunya, dia terlihat sangat risih tadi Ran-Chan.” Hinata menjawabnya sambil merengut, dia tak suka jika ada orang yang sok menasehatinya.

Keesokkan harinya Star High School pulang pagi, dan seperti biasanya juga Hinata-Chan pergi ke kuil, disana pemandanganya sangat indah, dan bagus untuk objek foto. Hinata berjalan pelan –pelan sambil meraba Bunga Sakura yang jatuh.

Tiba-tiba gerimis mulai turun, untuk sementara Hinata berteduh di depan kuil, sambil melihat hasil foto - fotonya, dia bersenandung ria, tak menyangka sebelumnya bahwa ternyata Natsume - Kun juga ada disitu.
“Moshimoshi Chara-Chan.” Suara itu terdengar nyaring di kepala Hinata, saat dia melihat ke depan ternyata Natsume sedang di depan mata, dia memfoto Hinata pas aat Hinata memasang wajah melongo.

“Natsume-Kun, apa yang kamu lakukan, kembalikan kameramu.” Hinata meraih-raih kamera yang sedang di pegang oleh Natsume, dia mencoba menggapai tapi tidak sampai. Sampai pada saat Hinata ingin meraih kamera itu tiba-tiba dia tersandung tali sepatu yang dikenakanya. Hinata jatuh, tapi dengansigap Natsume menangkap tubuh Hinata, hingga sekarang mata mereka berdua saling bertatapan. Momen-momen itu sangat indah. Terlebih saat itu juga sedikit demi sedikit hujan reda dan pelangi mulai muncul.

“Natsume, sore o sansho site kudasai.“ Hinata langsung menunjuk ke langit, Natsume pun segera mengikutinya. Entah kenapa Hinata sangat senang, karna pelangi yang ditunggunya selama ini sudah muncul, dan disaat itu sekarang dia sedang bersama orang yang disayanginya. Rasanya sangat indah. Dengan segera Hinata mengambil kameranya dan mengabadikan momen yang indah itu.

“Chara apakah kamu sangat tertarik dengan pelangi itu?” Tanya NNatsume sambil memandang aneh wajah Hinata yang terlihat sangat bahagia.
“Mochiron, aku  sudah menunggunya sedari lama, mari aku foto kamu, mungkin ini bisa menjadi kenangan kita berdua berfoto di bawah pemandangan niji yang indah.” Hinata menarik tangan Natsume ke tampat yang tepat untuk diambil fotonya lalu dia berfoto disebelahnya.”
“Aishiteru Hinata-Chan.” Hinata mendengar kata itu keluar dari bibir Natsume, mana mungkin seorang Natsume bisa jatu cinta kepadanya, Hinata terdiam sejanaak.”
“Nani?” Hinata pura-pura tidak dengar, dia terseenyum jahil, dan senyumnya itu membuat Natsume tambah cinta kepadanya.”
“Hajimete atta toki kara ga suki da.” Natsume berkata bahwa dia suka dengan Hinata sejak pertama bertemu, Hinata yang merasa dirinya juga suka dengan Natsume ingin menjawab tapi dia bingung apa yang akan dikatakan.
“Kokoro kara kimi wo aishiteru.” Mereka berdua bertatapan muka dan mengatakan kata yang sama.
“Kimi wa zutto aishiteru.” Mereka mengujapkan janji yang sama di bawah indahnya pelangi, dan kini ________Pelangi itu menjadi saksi cinta mereka berdua________
.
.
THE END
.
.
Bagaimana? Maaf kalau kurang bagus, habisnya ini baru pertama kalinya aku buat, dan aku juga suka sama bahasa Jepang baru-baru ini, jadi maaf kalo ambur adul tatanan bahasanya, kalau ada yang gak tau artinya cari di google aja ya :D. Sekian dari saya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

19/06/13

.::Ai No Niji::.

It special fanfiction to me
I hope you like this fanfiction
Thank You
.
.
Note : Italic text is opening story
.
.
Ai No Niji

All Characters belong to themselves
Warning : AU, OOC, OC, typo, De Es Be.
Genre : Drama and Romance.
Author : MU Shinju
.
.
Pelangi di langit adalah contoh dari hidup, hidup itu indah penuh warna dan cerita. Satu-persatu warna itu menyatu dan bergabung membentuk warna lain. Dan warna lain itu menambah keindahaan yang lebih indah dari sebelumnya.
.
.
Pohon Sakura yang indah itu perlahan menjatuhkan bunga-bunganya, sangat indah dan menawan. Di bawah pohon itu terdapat seorang gadis yang sedang memainkan kameranya, sepertinya gadis itu sedang mengambil panorama alam yang indah itu. Terlihat gadis itu memutuskan untuk menyelesaikan kegiatanya itu, dia segera mengambil wadah kamera yang ada di ransel  pinknya itu. Tanpa sengaja benda kecil dari tas tersebut jatuh. Sebelum gadis itu mengambilnya, dia sudah terdahului oleh seorang laki-laki.

Arigatou Gozaimasu.” Ucap gadis itu, laki-laki itu hanya tersenyum, bahkan senyumnya terlihat sangat dipaksakan .
“Huh… kenapa dia begitu cuek, emang ada apa denganku.” Gadis itu menggerutu. Gadis itu kesal dengan tingkah laku orang yang baru ditemuinya tadi. Tapi dia segera pergi, dia tidak mau mengingat saat itu lagi, dengan mengayuh sepeda pinknya, rambutnya yang indah berkibar terkena angin.

“Hinata-Chan… Ohayou gozaimasu.” Seorang gadis berkucir dua menghampiri sahabatnya .
“Ran, Ohayou gozaimasu, gimana liburanya.” Jawab gadis yang dipanggil Hinata itu. Mereka berdua memang sahabat yang sangat akrab, dan mereka selalu sering menghabiskan liburan bersama, tetapi sayangnya liburan kali ini Hinata memilih untuk mencari objek foto di dekat kuil.

“Liburan ke Paris emang enak, aksesorisnya kawaii bgt, bagaimana denganmu Hinata? Apakah kamu sudah menemukan pelangi yang kau cari itu.” Ran berkata kepada Hinata, sebelum Hinata menjawab suara lengkah kaki terdengar di koridor, dan disana terlihat banyak orang bergerombol, ada apakah itu?
“Ojyama shimasu.” Kata Hinata dan Ran bersamaan sambil masuk ke gerombolan orang tersebut, di sana ternyata hanya ada seorang laki-laki, eitsss…laki-laki itu adalah laki-laki yang ditemui Hinata di dekat kuil kemarin. Dengan segera Hinata menarik tangan leki-laki itu.

“Apa yang kamu lakukan.” Tanya laki-laki itu kesal karena Hinata menarik tanganya, dan Hinata sendiri entah kenapa tiba-tiba hatinya berkata untuk menarik tangan laki-laki itu, entah apalah tujuanya yang penting dia menarik tangan laki-laki itu.
“Aku hanya ingin menyelamatkanmu dari gerombolan itu, yah harusnya kau bertrima kasih, dan aku tau kamu tadi sangat merasa nggak enak ketika ada di tangah-tengah gerombolan itu kan?” Jawab Hinata dengan panjang lebar.
“Arigatou Gozaimasu.” Laki-laki yang sombong itu berterima kasih kepada Hinata, Hinata tidak menyangka ini.
Dou-itashimashite.” Hinata menjawabnya dengan malu malu. Kini pipinya yang putih langsat itu berubah menjadi merah merona.

“Siapakah namamu, sepertinya aku pernah melihatmu.” Laki-laki itu melirik wajah Hinata yang sedang menunduk.
“Hinata Chara, ehm siapakah namamu.” Hinata balik Tanya untuk menghilangkan rasa gugupnya, dia tidak ingin dibilang sebagai gadis yang gampang terpikat.
“Hahahah Chara? Lucu sekali namamu. Perkenalkan namaku Natsume Yamamoto.”  Natsume mengulurkan tangannya dan tersenyum manis, senyumnya kali ini berbeda dengan senyum sebelumnya, senyum yang di dapatkan Hinata pertama kalinya. Hinata menjabat tangan itu, lalu dia segera pergi masuk kekelasnya.

Siang ini udara di Tokyo sangat panas, orang-orang lalu lalang dengan membawa payung, sama halnya yang terjadi saat ini dengan Hinata dan Ran.
“Hinata, apa kamu tahu siapa laki-laki yang kamu tarik tanganya tadi?” Tanya Ran dengan muka yang sangat ingin tahu.
“Dia Natsume Yamamoto, Nihon Jin yang aneh.” Hinata hanya menjawabnya dengan ekspresi datar, sedangkan Ran kaget buka main, kenapa bisa sahabatnya itu dengan berani menarik tangan Nihon Jin yang paling terkenal di Tokyo itu.

“Hinata-Chan, apa kamu sadar atas perbuatanmu? Kamu bisa dibenci satu sekolah hanya karna kamu dianggap saingan mereka untuk mendapatkan Natsume-Kun.” Ran mencoba menyadarkan Hinata, karena dia tidak ingin Hinata di benci sesekolah hanya karna itu.
“Biarlah, aku tadi hanya ingin membatunya, dia terlihat sangat risih tadi Ran-Chan.” Hinata menjawabnya sambil merengut, dia tak suka jika ada orang yang sok menasehatinya.

Keesokkan harinya Star High School pulang pagi, dan seperti biasanya juga Hinata-Chan pergi ke kuil, disana pemandanganya sangat indah, dan bagus untuk objek foto. Hinata berjalan pelan –pelan sambil meraba Bunga Sakura yang jatuh.

Tiba-tiba gerimis mulai turun, untuk sementara Hinata berteduh di depan kuil, sambil melihat hasil foto - fotonya, dia bersenandung ria, tak menyangka sebelumnya bahwa ternyata Natsume - Kun juga ada disitu.
“Moshimoshi Chara-Chan.” Suara itu terdengar nyaring di kepala Hinata, saat dia melihat ke depan ternyata Natsume sedang di depan mata, dia memfoto Hinata pas aat Hinata memasang wajah melongo.

“Natsume-Kun, apa yang kamu lakukan, kembalikan kameramu.” Hinata meraih-raih kamera yang sedang di pegang oleh Natsume, dia mencoba menggapai tapi tidak sampai. Sampai pada saat Hinata ingin meraih kamera itu tiba-tiba dia tersandung tali sepatu yang dikenakanya. Hinata jatuh, tapi dengansigap Natsume menangkap tubuh Hinata, hingga sekarang mata mereka berdua saling bertatapan. Momen-momen itu sangat indah. Terlebih saat itu juga sedikit demi sedikit hujan reda dan pelangi mulai muncul.

“Natsume, sore o sansho site kudasai.“ Hinata langsung menunjuk ke langit, Natsume pun segera mengikutinya. Entah kenapa Hinata sangat senang, karna pelangi yang ditunggunya selama ini sudah muncul, dan disaat itu sekarang dia sedang bersama orang yang disayanginya. Rasanya sangat indah. Dengan segera Hinata mengambil kameranya dan mengabadikan momen yang indah itu.

“Chara apakah kamu sangat tertarik dengan pelangi itu?” Tanya NNatsume sambil memandang aneh wajah Hinata yang terlihat sangat bahagia.
“Mochiron, aku  sudah menunggunya sedari lama, mari aku foto kamu, mungkin ini bisa menjadi kenangan kita berdua berfoto di bawah pemandangan niji yang indah.” Hinata menarik tangan Natsume ke tampat yang tepat untuk diambil fotonya lalu dia berfoto disebelahnya.”
“Aishiteru Hinata-Chan.” Hinata mendengar kata itu keluar dari bibir Natsume, mana mungkin seorang Natsume bisa jatu cinta kepadanya, Hinata terdiam sejanaak.”
“Nani?” Hinata pura-pura tidak dengar, dia terseenyum jahil, dan senyumnya itu membuat Natsume tambah cinta kepadanya.”
“Hajimete atta toki kara ga suki da.” Natsume berkata bahwa dia suka dengan Hinata sejak pertama bertemu, Hinata yang merasa dirinya juga suka dengan Natsume ingin menjawab tapi dia bingung apa yang akan dikatakan.
“Kokoro kara kimi wo aishiteru.” Mereka berdua bertatapan muka dan mengatakan kata yang sama.
“Kimi wa zutto aishiteru.” Mereka mengujapkan janji yang sama di bawah indahnya pelangi, dan kini ________Pelangi itu menjadi saksi cinta mereka berdua________
.
.
THE END
.
.
Bagaimana? Maaf kalau kurang bagus, habisnya ini baru pertama kalinya aku buat, dan aku juga suka sama bahasa Jepang baru-baru ini, jadi maaf kalo ambur adul tatanan bahasanya, kalau ada yang gak tau artinya cari di google aja ya :D. Sekian dari saya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar